About

Jumat, 30 November 2012

LOVE (Part III)


Love ???, Again???


Semuanya bermula dari sebuah kisah cinta sederhana, benar benar sederhana. Sebuah perasaan suka biasa yang kemudian bertransformasi menjadi rasa sayang dan takut kehilangan. Begitulah cinta, sangat menakjubkan dan membius tiap orang yang berada dalam lingkarannya.

Cerita cinta, macam-macam dari A-Z, dan dari Timur ke Barat, dan dari Medan-Bandung...

Dua bulan pertama, cinta itu masih biasa saja. Masih sebentuk malaikat kecil dengan sebuah harpa yg terbang kesana kemari mengindahkan cinta itu.  Saat itu cinta masih bisa bersahabat. Yah masih bersahabat.

Bulan ke tiga, Cinta itu mulai berubah. Malaikat kecil tadi kini sudah tumbuh dewasa. Tak lagi memegang harpa melainkan sudah mengenakan sebuah jubah perang dengan tombak di tangannya. Malaikat yg tumbuh dewasa itu kini mengarahkan tombak itu pada kami berdua. Aku mungkin masih punya tubuhku untuk ku korbankan bahkan ketika Tameng terkuatku retak dan hancur. Tapi tidak dengan dia, Selembar kertaspun dia tidak punya untuk melindungi dirinya dari serangan sang malaikat yg aku sebut Cinta. Dia rapuh, begitu ucapan yg sering terdengar dari mulutnya. Aku cuma bisa memberikan tamengku pada dia. Paling tidak tameng itu bisa melindunginya, melindungi hatinya, melindungi perasaannya.

Aku tahu dia hanya bingung untuk mengambil tindakan, dan semuanya tidak lebih dari itu. Selain bayang-bayang kelam masa lalu yg juga membantu menghancurkan hatinya perlahan tapi pasti. Ada sejuta hal dan spekulasi di pikiranku mengenai apa yg di pikirkan oleh dia.

Aku punya sebuah kartu As, kartu as itu bisa aku pakai dan menjadi kunci untuk hubungan ini. Tapi sampai detik ini kartu itu justru menakutkan bagiku untuk aku keluarkan. Hatinya masih di penuhi kabut yang bisa bisa aku tersesat saat akan memasuki hati itu.

Aku ga pernah berharap muluk muluk, hanya satu, semoga semuanya lancar dan tetap seperti ini adanya. Sampai akhirnya kami memasuki fase lain yg lebih tinggi, Semoga.


0 komentar:

Posting Komentar

About

Abdillah Fauzan. Diberdayakan oleh Blogger.
 
;