About

Selasa, 05 Juni 2012

Jakarta Maghrib (Film)

Jakarta Maghrib
(2010)


Teringat akan suasana senja, maka teringat pula akan sebuah film berjudul Jakarta maghrib. Film besutan sutradara Salman Aristo ini menghadirkan sebuah tema kondisi Jakarta yang mengangkat nilai-nilai dan kultur yang bersatu dalam tingkat hidup yang benar-benar telah modern. Nilai-nilai inilah yang coba diangkat oleh Salman melalui film yang dinominasikan sebagai film terfavorit versi IMA (Indonesian Movie Awards) tahun ini (2012). Dari segi kisah jelas Jakarta Maghrib adalah bentuk tontonan yang juga bisa menjadi tuntunan di tengah keglamoran kehidupan kota sebesar Jakarta.

Maghrib sendiri bagi sebagian orang baik itu di Jakarta maupun di luar Jakarta, Misalnya di kota ane (Medan) memiliki hal tersendiri. Maghrib juga terkenal akan kesakralannya. Dimana menurut pengamatan ane, hanya ketika maghriblah keluarga bisa berkumpul dalam rumah, bercengkrama dan bercerita. Untuk sebagian umat Islam maghrib adalah waktu sakral untuk melakukan Sholat. Sampai-sampai terbentuk ungkapan SMS (Sholat Maghrib Saja) karena hanya pada Maghrib sajalah sebagian orang tidak pernah tinggal untuk melaksanakannya. Kebudayaan-kebudayaan seperti inilah yang coba di angkat dalam Film yang pernah ikut festival film Pusan (Korea Selatan) dan Festival film Philippine ini.

Dari segi cerita, film ini jelas seperti yang udah saya share diatas, bahwa film ini sangat luar biasa. Mengingat film ini dapat mengambil jalur tengah antara membuat sebuah film yang menarik dengan penyampaian pesan moral, agama, dan sosialnya. Alur cerita dibuat terbagi dari beberapa part kisah-kisah antar karakter, misal kisah karakter Iman (Indra Birowo) dalam Iman cuma ingin Nur (Widi be3), Kisah Adzan yang didalamnya dikisahkan tentang Bang Baung (Asrul Dahlan) sang preman kampung yang mendadak tobat, atau para tetangga yang tidak pernah berbincang tiba-tiba berkumpul menunggu tukang nasi goreng (ki daus). Hingga akhirnya potongan-potongan cerita ini akan disatukan dalam ending dari film ini dengan judul Ba'da dimana Ba'da bisa diartikan sebagai seusai, jadi seluruh tokoh utama akan bertemu selepas maghrib dalam kepenatan Jakarta.

Tokoh, Tokoh jelas menjadi kunci sukses film ini, Nama-nama besar menghiasi film ini. Sebut saja, Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Lukman Sardi, Fanni Fabriana, Ringgo, Desta hingga ki daus yang ikut meramaikan film ini. Akting dan kemampuan lakon para aktor-aktris kenamaan ini jelas menjadi penopang yang membuktikan kesuksesan film ini di kancah dunia perfilman.

Dalam IMDB (Internet Movie Data Base) tidak terlalu diulik sebab, film ini berasal dari Indonesia, dan User Indonesia pada IMDB masih terbilang kecil, sehingga untuk film Jakarta Maghrib a.k.a Jakarta Twilight hanya di vote oleh 8 Users dan mereka memberi rate 7.4/10. Namun begitu keunikan film ini berhasil merayu saya untuk memberi poin 8.0/10 kepada Jakarta Maghrib a..k.a Jakarta Twilight (2010).

Bagi yang mau download film Jakarta Maghrib (2010) a.k.a Jakarta Twilight (2010), Monggo silahlkan Klik disini.

Maju terus perfilman Indonesia. Saya juga ada mereview film This Means War (2012) untuk melihat reviewnya Klik disini. Dan untuk yang ingin lihat review buku Apartemen Yacoubian Klik Disini. Sampai Jumpa Di Postingan Selanjutnya, See Ya.

0 komentar:

Posting Komentar

About

Abdillah Fauzan. Diberdayakan oleh Blogger.
 
;